Rabu, 04 Juni 2014

GEOSTRATEGI



A. KOMPETENSI
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menganalisis konsep Geostrat Indonesia yang berupa konsep Ketahanan Nasional Indonesia.

B. INDIKATOR
Dengan memahami dan menganalisis Ketahanan Nasional Indonesia, mahasis diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian Ketahanan Nasional;
2. menggambarkan keterkaitan berbagai aspek Ketahanan Nasional;
3. menggunakan konsep Ketahanan Nasional dalam memecahkan persoalan a mencari solusi persoalan yang muncul dalam masyarakat;
4. menyadari bahwa Ketahanan Nasional sangat diperlukan dalam kehidup berbangsa dan bernegara; serta
5. menganalisis isu-isu aktual berdasarkan perspektif Ketahanan Nasional.
C.

DAFTARISTILAH KUNCI
1. Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkung didalam upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
2. Geostrategi Indonesia adalah merupakan strategi dalam memanfaatk konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, d sarana-sarana dalam mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostratf Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strati;
:
pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik, am; dan sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah merupak geopolitik untuk kepentingan politik dan perang, melainkan untuk kepenting kesejahteraan dan keamanan.
164
3. Sistem Kehidupan Nasional adalah himpunan berbagai kelembagaan hid bangsa sebagai subsistem (ipoleksosbudhankam) sebagai subsistem ya dilengkapi dengan norma, nilai, dan aturan-aturan.

4. Kctahanan Nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional. Kemampuan tersebut ditujukan dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik yang datangnya dari luar maupun dari dalam yang langsung ataupun tidak lungsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasion
al.


D. URAIAN TEORI DAN KONSEPSI 1. PENDAHULUAN
lahasiswa Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, baik pada masa lampau, kini,maupun masa mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap bangsa yangtelah menegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagairuang hidup nasional. Semua ini dalam rangka menentukan kebijakan, sarana, danloalan aiau sasaran perwujudan kepentingan, serta tujuan nasional melalui pembangunan. Dengandemikian, suatu bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, poiitis, ekonomis, sosialkehidupan budaya, dan hankam.
Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para penyelenggara negara
lal. agar dalam hidup berbangsa dan negara dalam lingkup nasional diarahkan untuk
mewujudkan upaya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpahdarah Indonesia. Selain itu, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskanfingkungan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
nanfaatkan Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional bangsa Indonesiaujuan, dan dalam memanfaatkan wilayah negara republik Indonesia sebagai ruang hidupieostrati-gi nasional untuk merancang arahan tentang kebijakan, sarana, serta sasaran
strategi pembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional tersebut.laik, aman, Geostrataegi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi '"Ketahanan Nasional".merupakan kepentingan 

2. PENGERTI4N GEOSTRATEGI DAN GEOSTRATEGI
INDONESIA 
a. Pengertian Geostrategi
Geostartegi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk
165


166
mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.
b. Pengertiar Geostrategi Indonesia
Merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang, melainkan untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
3. PERKEMBANGAN KONSEP GEOSTRATEGI INDONESIA
- a. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Isi konsep geostrategi Indonesia yang terumus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengin meluasnya pengaruh Komunis. Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan dan membangun kemampuan teritorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.
b. Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsepgeostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut: Bahwageostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untukmengembangkan keuletan dan daya tahan, juga untuk mengembangkankekuatan nasional dalam menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan,hambatan, dan gangguan, baik bersifat internal maupun eksternal. Gagasan iniagak lebih progresif, tapi tetap terlihat konsep geostrategi Indonesia barusekadar membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan penangNbahaya. 
c. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi Indonesia yuug lebih sesum dengan kanslcltwi Indonesia, Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan dalam
kesejahteraan untuk menjaga identitas kelangsungan scrta integritas nasional schingga tujuan nasional clapat tcrcapai.
d. Tcrhitung mulai tahun 1974 gcostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bcntuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pcmbangunan nasional.
Pengembangan konsep geostrategi Indonesia bahkan juga dikembangkan oleh negara-ncgara yang lain dengan bcrtujuan:
a. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional, baik yang berbasis pada aspek ideologi, politik, sosial budaya, dan hankam, maupun aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk upaya kelestarian dan cksistensi hidup negara dan bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. b. Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam:
1) menegakkan hukum dan ketertiban (law and order)',
2) terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity);
3) terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prosperity);
4) terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (yuridical justice and social justice); serta
5) tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the people).
Geostrr.tegi Indonesia sebagai pelaksanaan geopolitik Indonesia memiliki dua sifat pokok sebagai berikut. a. Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan,
geostrategi Indonesia ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, serta eksistensi bangsa dan
negara Indonesia, b. Bersifat developmental/pengembangan, yaitu pengembangan potensi kekuatan
bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam sehingga
tercapai kesejahteraan rakyat.
167

4. KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI PERWUJUDAN GEOSTRATEGI INDONESIA
a. Perkembangan Konsep Pengertian Tannas
1) Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an.
Tannas adalah pertahanan wilayah oleh seluruh rakyat.
2) Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an.
Tannas adalah keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
3) Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an.
Tannas adalah keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
4) Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab No. SKEP/1382/XII/1974.
Ketahanan Nasional adalah merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang langsung ataupun tidak langsung, membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan nasional.
5) Gagasan Tannas menurutGBHN 1978-1997.
Tannas adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondis tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.
b. Hakikat Ketahanan Nasional
Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhai suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuji kejayaan bangsa dan negara. Ketahanan nasional ini bergantung pad kemampuan bangsa dan seluruh warga negara dalam membina aspe alamiah serta aspek sosial sebagai landasan penyelenggaraan kehidupa
168

nasional di scgala bidang. Kctahanan Nasional inengandung makna kcutuhan scmua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional, baik fisik maupun sosial, serta memiliki hubungan erat antargatra di dalamnya secara komprehcnsif integral. Kelemahan salah satu bidang akan mengakibatkan kelemahan bidang yang lain, yang dapat memengaruhi kondisi kcscluruhan.
c. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional
Untuk mewujudkan ketahanan nasional, dilaksanakan dengan mengelola dan menyelenggarakan kesejahteraan dan keamanan terhadap sistem kehidupan nasional. Sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kchidupan berbangsa dan bernegara, metode pendekatan dan pengkajian ketahanan nasional terdiri atas pendekatan keamanan dan pendekatan kesejahteraaan. Sifat-sifat ketahanan nasional adalah sebagai bcrikut:
1) manunggal;
2) mawas ke dalam;
3) kewibawaan;
4) berubah menurut waktu;
5) tidak membenarkan sikap adu kckuasaan dan aciu kekuatan;
6) percaya pada diri sendiri; serta
7) tidak bergantung pada pihak lain.
d. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasonal 1) Model Astagatra
Model ini merupakan perangkal hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikcmbangkan olch Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional yaitu: a) Aspek Trigatra Kehidupan Alamiah:
(1) Gatra letak dan kedudukan geograH;
(2) Gatra keadaan dan kekayaan alam; scrta
(3) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.
69

170
b) Aspek Pancagatra Kehidupan Sosial:
(1) Gatra Ideologi,
(2) Gatra Politik,
(3) Gatra Ekonomi,
(4) Gatra Sosial Budaya, dan
(5) Gatra Pertahanan Keamanan.
2) Model Morgenthau
Model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra cukup banyak. Bila model Lemhanas berevolusi dari obst empiris perjalanan perjuangan bangsa, maka model ini ditun secara analitis.
Dalam analisisnya, Morgenthau menekankan pentii kekuatan nasional dibina dalam kaitannya dengan negara-r lain. Artinya, ia menganggap pentingnya perjuangan mendapatkan power position dalam satu kawasan. St konsekuensinya, maka terdapat advokasi untuk memp power position sehingga muncul strategi ke arah balancedp
3) Model Alfred Thayer Mahan
Mahan dalam bukunya "The Influence Seapower on H mengatakan bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur s berikut:
a) Letak geografi
b) Bentuk atau wujud bumi
c) Luas wilayah
d) Jumlah penduduk
e) Watak nasional atau bangsa
f) Sifat pemerintahan



4) Model Cline
Cline mclihat suatu ncgara dari luar sebagaimana dipersepsikan olch negara lain. Baginya hubungan antarnegara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu negara terhadap negara lainnya, termasuk di dalamnya persepsi atau sistem penangkalan dari negara lainnya.
Menurut Cline suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau negara secara fisik yang wilayahnya besar dan memiliki sumber daya manusia yang besar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan dapat memproyeksikan diri sebagai negara besar. Sebaliknya, suatu negara dengan wilayah yang besar, tetapi jumlah penduduknya kecil juga tidak akan menjadi negara besar walaupun berteknologi maju.
e. Komponen Strategi Astagatra
Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut, dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.
1) Trigatra
Komponen strategi trigatra ialah gatra geogiafi, sumber kekayaan alam, dan penduduk. Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bcrsifat kehidupan alamiah.
2) Pancagatra
Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancagatra merupakan kelompok gatra yang intangible atau bersifat kehidupan sosial.
f. Hubungan Komponen Strategi Antargatra
Hubungan komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra, scrta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan
171



lazim disebut hubungan (korelasi) dan ketergantunga (inter dependency). Oleh karena itu, hubungan komponen strategi dalai trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehens integral) di dalam komponen strategi astagatra.
E. DATA DAN FAKTA
1. Ideologi, Liberalisme, dan Komunisme
• Gerakan Komunis (G 30 S/PKI )
• DI/TII
2. Politik, Demokrasi Parlementer, dan Diktator
• Munculnya Demokrasi Liberal, Terpimpin (Orde lama), d; Demokrasi Pancasila (Orde Baru).
3. Ekonomi, Liberal, dan Kapitalis
a. Sistem Ekonomi Kapitalis (munculnya krisis rnonetcr 199 ambruknya sistem perbankan Indonesia).
b. Fluktuasi nilai rupiah mengalami penurunan yang sang drastis.
4. Sosial, Individualistis, dan Faham Sosialis
• Muncul sifat individualistik perorangan,partai (sin^ mayority)
5. Budaya, Budaya Barat (Westernisasi)
a. Budaya meniru negara maju (International Demonstrali
Effect}.
b. Cara dan gaya berpakaian sekaligus berkomunikasi tan sopan santun (Disfunctional Communication}.
6. Hankam
a. Kasus lepasnya Tim-Tim (disintegrasi bangsa)
b. Ligitan Sipadan (Malasyia dengan Indonesia)
c. Gerakan Aceh Merdeka/GAM
d. Terorisme/fanatisme agama/ekstrimis
e. Kasus Madura dengan Dayak (Kalimantan)
f. Kasus Poso
172
SOLUSI:
Kembali pada idcologi yang berakar dari nilai-nilai budaya bangsa (Indonesia), yaitu Pancasila dan UUD 1945.
F. KASUS ILUSTRASI
Kasus I

OPERASI HUTAN LESTARI, KOMPAS, KAMIS, 15 DESEMBER 2005 POLISI SITA 2.600 METER KUBIK KAYU ILEGAL
Banjarmasin, Kompas.
Praktik penebangan dan perdagangan kayu ilegal di wilayah Kalsel belum juga surut. ini terbukti dari hasil operasi yang dilakukan pihak kepolisian dengan sandi Operasi Hutan Lestari Intan 11 selama sepuluh had tcrakhir yang berhasil menyita 2.600 meter kubik kayu olahan. Sebagian besar kayu itu diduga berasal dari kegiatan penebangan liar di daerah Pegunungan Meratus. Selain menyita ribuan meter kubik kayu, polisi menetapkan 73 tersangka. Kcpala Dinas Kehutanan Kalsel, Soni Partono, mcnycbutkan kcrugian ncgara yang bisa diselamatkan mencapai Rp3,7 miliar. Penyitaan Kayu Ilegal di Kalimantan Tahun 2005.
27 Februari
19 April
20 Juni 28 Juli 19 Agustus 27 Agustus 5 September 14 September 18Oktober
12 kontainer kayu 21.000batangkayu 1.026 batang kayu 900 batang kayu 2.995 meter kubik log 1.600 batang log 900 batang kayu 12.000 meter kubik kayu
22.265 meter kubik kayu Sumber: Litbang Kompas

Permasalahan:
1. Apa pengaruh illegal loging terhadap fungsi hutan sebagi penghasil devisa negara?
2. Apa pengaruh illegal loging terhadap pelaksanaan pertahanan dan keamanan negara?
173
Kasus II
KOMPAS, KAMIS, 15 DESEMBER 2005 INDOFOOD PHK 3.500 KARYAWAN
Jakarta, Kompas.
Produsen makanan olahan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. akan memberhentikan sedikitnya 3.500 karyawannya dalam tahun ini untuk efisiensi. Hingga Oktober lalu telah diberhentikan 2.900 karyawan dengan total pesangon Rpl30 miliar. Indofood menargetkan pengurangan dari 50 ribu menjadi 46 ribu hingga 46,5 ribu orang dalam tahun 2005. Laba Usaha Indofood Sukses Makmur Tbk.
• Tahun 2000 : Rp 2,396 triliun
• Tahun 2001 : Rp 2,034 triliun
• Tahun 2002 : Rp 1,880 triliun
• Tahun 2003 : Rp 2,009 triliun
• Tahun 2004 : Rp 2,087 triliun
• Tahun 2005 (September) : Rp 0,042 triliun
Permasalahan:
1. Apa pengaruh pemberhentian karyawan yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. bagi ketahanan ekonomi nasional secara makro?
2. Mengapa ketahanan ekonomi nasional berkaitan erat dengan ketahanan nasional c i sektor-sektor lain?
G. LATIHAN
1. Jelaskan seberapa pentingkah kajian tentang Ketahanan Nasional bagi suatu bangsa khususnya bangsa Indonesia!
2. Sebutkan sifat-sifat Ketahanan Nasional beserta pengertiannya!
3. Jelaskan konsepsi dasar Ketahanan Nasional menurut model Morgenthau dan bandingkan dengan model menurut Lemhanas!
4. Apakah Anda setuju dengan pendapat Clinc tentang ketahanan nasional suiUu bangsa? Mengapa!
5. Jelaskan sikap dan pendapat Anda tentang illegal logging di Indonesia!
174



DAFTAR PUSTAKA
Ichlasul Amal, Armaidy Armawi (ed). 1996. Sumbangan ilmu Sosial Terhadap Ketahanan Nasional. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
————— (e(j) 1997. Keterbukaan Informasi dan Ketahanan Nasional. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
————————.(ed).1998. Regionalisme,Nasionalisme dan Ketahanan Nasional. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Lemhanas. 1996. Kewiraan Untuk Mahasiswa. Diterbitkan dengan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud dan Gramedia: Jakarta.
————————.2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia: Jakarta.
Sunardi, RM. 2004. Pembinaan Ketahanan Bangsa. PT Kuaternita Adidarma: Jakarta. Nasution, A H. 1977. Sishankamrata/Ketahanan Nasional. Jakarta, Mimeo: Jakarta.
Santoso, Budi. S.S.2002. Peranan Para Pemimpin dan Patrioi Bangsa dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidup Bangsa dan Negara. Jurnal Ketahanan Nasional. Program Studi Ketahanan Nasional S.Ps-UGM: Yogyakarta.
Sumodiningrat, Gunawan. 2001. Pembangunan Ekonomi dan Integrcsi Bangsa. Jurnal
Ketahanan Nasional. Program Studi Ketahanan Nasional S.Ps - UGM: Yogyakarta.
i
iSuryohadiprojo, Sayidiman.2001. Integrasi Bangsa". Jurnal Ketahanan Nasional. Program Studi Ketahanan Nasional S.Ps-UGM: Yogyakarta.
175

LAMPIRAN
Studi Kasus "A" Pencurian Kayu i
Sasaran Pembelajaran :
i
Mahasiswa mampu menjelaskan dengan pikiran logis mcngenai masalah pencurian kayu berkaitan dengan ajaran Geopolitik Indonesia (Wawasan Nusantara), Geostrategi Indonesia (Ketahanan Nasional), Pembangunan Nasional/Pembangunan Berkelanjutan, serta masalah konservasi sumber daya alam dan lingkungan.
Ketika Tcnda Biru Bermunculan.
Ada pemandangan unik di sepanjang sungai kapuas (Kalimantan) sekarang ini. Kayu-kayu gelondongan yang jumlahnya 200-300 batang dijalin menyerupai rakit raksasa sehingga memenuhi {5inggiran sungai. Lalu lintas sungai menjadi agak terganggu karena rakit tersebut panjang-nya dapat lebih dari 100 meter dengan lebar lebih dari 25 meter.
Rakit tersebut ditarik kapal dari bagian hulu ke bagian hilir selama berhari-hari. Di tengah rakit raksasa, ada bangunan sederhana terbuat dari kayu. Di tempat inilah, pemilik kayu tinggal, beristirahat, dan memasak saat menghanyutkan kayu. Karena atap bangunan itu biasanya hanya ter-buat dari terpal plastik biru untuk menahan hujan, masyarakat menyebutnya tenda biru. Tenda biru itu bermunculan saat musim hujan, ketika air sungai sedang deras. Saat itu, waktu paling baik untuk menghanyutkan kayu. Musim kemarau untuk menebang kayu sebanyak-banyaknya dan musim penghujan untuk mengangkut kayu-kayu tersebut. Kayu hasil tebang liar masyarakat dihanyutkan di bagian hulu sungai yang sulit dijangkau. Kemudian, hasil penebangan perorangan dikumpulkan, lalu diikat menjadi satu agar tak tercerai berai saat melintasi arus sungai yang deras.
Namun, pembalakan hutan (penebangan liar) yang sangat mcrugikan jika terjadi di daerah frontier. Kondisi frontier—yang terbenluk karena tidak cukup pcrhalian pcmcrintah pada daerah asimilasi dan tidak ada sarana sirkulasi yang cukup (Sunardi, 2004: 162)—di wilayah Indonesia diperparah dengan rusaknya patok perbatasan karena diterjang oleh kayu ilegal, yang didorongkan ke arah negara jiran. Hal ini mengakibatkan patok-patok perbatasan antara Indonesia—Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur—dengan Malaysia Timur Serawak dan Sabah—sepanjang 2.004 km bergeser sekitar 600 m ke arah Indonesia (di Kalbar), serta hanya ada 30 pos penjagaan TNI AD di sana. Pergeseran patok batas res mi
176
(boundary) tidak mustahil tcrjadi karcna kckurang sadaran masyarakat akan pentingnya ruang hidup.
Penebangan kayu ini patut dicurigai legalitasnya. Sehubungan dengan ini, izin hak pemanfaatan hasil hutan sudah dicabut dua tahun lalu oleh Pemerintah (pusat). Kalau kayu masih bagus bcrarti kayu itu hasil tcbangan ilegal, ini menurut versi Pemerintah. Namun, tidak mustahil menjadi legal karena direstui oleh Pemerintah daerah (provinsi atau kabupaten). Tentu saja ini sangat berkaitan erat dengan "semangat" pemanfaatan UU No. 32/2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Apabila sinyalemen ini benar, kiranya perlu ditinjau pula Rencana Tata Ruang Wilayah. Dengan demikian, semua orang akan menikmati kegunaan ruang sehingga kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah tidak tumpang tindih, serta demi adanya kedamaian antargolongan masyarakat.
Bagaimana pandangan Anda terhadap masalah di atas? Posisikan diri Anda sebagai orang yang diminta untuk memberikan saran dalam upaya mengatasi masalah tersebut!
Hanya untuk Pengajar:
Hal penting yang sebaiknya menjadi isu pembelajaran mahasiswa:
1. fungsi hutan sebagai unsur lingkungan hidup;
2. fungsi hutan sebagai penghasil devisa negara;
3. kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan;
4. pergeseran batas wilayah (boundary) yang diiakukan oleh pencuri kayu; serta
5. hilangnya plasma nutfah dan gagalnya upaya pembangunan berwawasan lingkungan.
Daftar Pustaka yang dianjurkan:
1. Perundangan:
- UUD 1945 (Amandemen I s.d. IV).
- UU No. 24/1992 tentang Penataan Ruang.
- UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
- UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah.
- UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah.
2. Harjasumantri, Kusnadi. 1989. Hukum Tata Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada
i
University Press.
3. Kusumaatmadja, Prof. DR. Mochtar, SH. 2003. Konsepsi Hukum Negara Nusantara, Pada Konferensi Hukum Laut III. Bandung: Alumni.
i
I77

4. Soemarwoto, Otto. 2001. Atur Diri Sendiri, Paradigma Bam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
5. Sunardi R.M. 2004. Pembinaan Ketahanan Bangs a dalam rangka memperkokoh ketahanan NKRI. Jakarta: Kuaterminta Adidarma.
Studi Kasus "B" Pemilihan Kepala Daerah Langsung
Sasaran Pembelajaran:
Mahasiswa mampu menjelaskan dengan pemikiran yang logis mengenai masalah otonomi daerah berkaitan dengan wilayah sebagai ruang hidup, upaya bela negara, pembangunari nasional, sumber daya alam, dan lingkungan.
Pemilihan Kepala Daerah dan Upaya Mencegah Disintegrasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, serta daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota. Selain itu, daerah-daerah tersebut diberikan otonomi (Pasal 18 UUD '45 Amandemen IV). Otonomi daerah berarti daerah menerima hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengLirus rumah tangganya sendiri sesuai dengan perundangan yang berlaku. Otonomi daerah berarti, pemerintah—provinsi, kabupaten, dan kota—harus melayani rakyat karena pemerintah pusat tidak mampu melayani daerah yang jauh dan terpencil. Otonomi daerah mcrupakan power sharing (pembagian kewenangan) antara Pusat dan Daerah. Secara politis, otonomi daerah bertujuan agar administrasi menjadi terpadu dan harmonis sehingga dapat rakyat dapat dilayani dengan baik dan benar.
Daerah yang berbatasan dengan laut memiliki wewenang untuk eksplorasi, eksploitasi, konservasi, pengelolaan kekayaan laut, serta pengaturan administrasi dan tata ruang di laut. Luas wilayah laut daerah kabupaten dan kota adalah sepertiga luas wilayah laut provinsi atau negara dihitung dari garis pantai (UU No. 32/2004, Pasal 18). Hal ini akan menimbulkan kesulitan menentukan batas wilayah di laut, apalagi semua UU tentang provinsi ataupun kabupaten/kota tidak secara tegas menunjukkan titik-titik koordinatnya. Selain itu, sifat laut yang bebas, bergerak, serta dinamis menjadi kesulitan tersendiri.
Untuk membiayai otonomi Pemerintahan Daerah, bersumber pada pendapatan asli daerah (PAD), antara lain dari pajak daerah, retribusi daerah, dan pengelolaan kekayaan daerah. Pendapatan lain berasal dari perimbangan keuangan pusat dan daerah, serta pinjam.in daerah dan perusahaan daerah (UU No. 33/2004 BAB IV s.d. BAB VI).
178
Sehubungan dengan hal tersebut, ada kecenderungan beberapa kabupaten yang kaya sumber daya alamnya ingin berotonomi—membentuk provinsi baru—dengan dalih pcmekaran wilayah. Pcmekaran wilayah terutama di sepanjang Alur Laut Kepulauan Indonesia pcrlu diccrmati, mcngingat dacrali-dacrah tersebut menj ad i rawan konflik (Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Riau, dan Kepulauan Riau). Keinginan yang terkandung—jika diperhatikan—adalah membentuk wilayah sub-etnis. ; Dengan kewenangan daerah yang semakin luas maka jabatan Kepala Daerah menjadi
ajang rebutan. Pcmilihan kepala daerah seeara langsung yang diselcnggarakan oleh Komisi
Pemilihan Umum Daerah—merupakan lembaga independen—sangat baik untuk pendidikan politik rakyat, tetapi malah banyak mcnimbulkan konflik. Dengan adanya kecenderungan ini, banyak orang yang meninggalkan budaya malu untuk memperebutkan kedudukan Kepala Daerah ataupun pejabat di daerah. Setelah memperoleh kedudukan, mereka akan mengeksploitasi surnber daya alam tanpa memperhatikan lagi dampak negatif bagi anak cucunya. Mereka kadang lupa untuk membina daerah perbatasan—frontier—yang tidak mustahil akan merugikan negara. Tujuan otonomi daerah adalah untuk membangun masyarakat yang mandiri dan berbudaya, sedangkan yang terjadi malahan timbulnya penguasa-penguasa kecil di daerah yang menguras sumber daya alam, serta menimbulkan konflik dengan pemerintah pusat ataupun dengan sesama pemerintah daerah. Misalnya, konflik batas laut antardaerah, batas daratan, dan lain-lain.
Bagaimana pandangan Anda terhadap masalah-masalah di atas? Posisikan diri Anda sebagai orang yang diminta untuk memberikan saran dalam upaya mengatasi masalah tersebut!
Hanya untuk para pengajar.
Hal penting yang sebaiknya menjadi isu pembelajaran mahasiswa:
1. tujuan otonomi daerah;
2. manfaat otonomi daerah;
3. permasalahan otonomi daerah;
4. kerugian otonomi daerah;
5. pemekaran daerah; serta
6. Pemilihan Kepala Daerah.
79

Tidak ada komentar:

Posting Komentar