Pengertian,tujuan, hakekat kewarganegaraan, Kadeham, Wawasan Kebangsaan, Demokrasi Konstitusional , hakekat HAM ,Gross violation HR Idnas dalam berbangsa dan bernegara, pengaruh globalisasi, , Sistem Konstitusi. , Reformasi konstitusi, cheks and balanced Geopolitik dan Geostrategi, contoh kasus masing-masing pokok bahasan dan solusinya.
Kamis, 30 Agustus 2018
KADEHAM ( pointers)
PENDIDIKAN KADEHAM Ref./DASAR YURIDIS
1.
SK.
DIRJEN DIKTI NO. 38/DIKTI/KEP/2002 TENTANG RAMBU-RAMBU
PELAKSANAAN
MATAKULIAH MPK ( MATAKULIAH PENGEMBANGAN
KEPRIBADIAN ). 2. SK. DIRJEN DIKTI NO. 43/DIKTI/KEP/2006 TENTANG RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN MATAKULIAH MPK ( MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN ). 3. PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS TRISAKTI NO.9 TH 2015 TENTANG MATAKULIAH WAJIB PADA KURIKULUM PROGRAM STUDI PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) DALAM LINGKUP USAKTI.
KADEHAM :SEJUMLAH NILAI, KEYAKINAN, TRADISI, PERILAKU, DAN GAYA
HIDUP YANG DEMIKRATIS DENGAN MENJUNJUNG TINGGI, HAM, RASA CINTA TANAH AIR,
KEBANGSAAN, MENGHARGAI DAN TOLERANSI TERHADAP PERBEDAAN DAN MAMPU
MENGEMBANGKAN BUDAYA PERDAMAIAN
TUJUAN :MAHASISWA MEMAHAMI KONSEP KEBANGSAAN, DEMOKRASI DAN HAM
SEBAGAI SUATU POLA PIKIR YANG MENJADI ACUAN PERI LAKU KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA YANG PADA GILIRANNYA DAPAT DIGUNAKAN
SEBAGAI SALAH SATU LANDASAN PENTING DALAM MENATA KEHIDUPAN MASYARAKAT ADAB (
SIVIL SOCIETRU )
TH. 2001 KEWIRAAN/ KEWARGANEGARAAN
DIGANTI DENGAN KADEHAM
ALASAN :
1. USAKTI DIDIRIKAN BERDASARKAN KEMAJEMUKAN BANGSA INDONESIA DALAM RANGKA NATION CHARACTER BUILDING/ MEMBANGUN KARAKTER BANGSA, MENJUNJUNG TINGGI WAWASAN EBANGSAAN, DEMOKRASI DAN HAM. 2. DENGAN KEPELOPORAN MAHASISWA USAKTI DALAM MENUMBANGKAN REZIM ORDE BARU TGL 12 MEI 1998, MAKA PEMBEKALAN PENGETAHUAN KADEHAM MEMANG SANGAT RELEVAN. 3. SEPERTI TERCANTUM DALAM UUD 45 INDONESIA DIBANGUN DENGAN TUJUAN DAN DASAR NEGARA DEMOKRATIS YANG PLURALISTIK DAN REPRESENTATIF, SESUAI DENGAN KEADILAN SOSIAL, KESEJAHTERAAN RAKYAT, DAN KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB.
SIGNIFIKANSI KADEHAM :1. KARENA PERMASALAHAN KEBANGSAAN, DEMOKRASI DAN HAM, ADALAH
MASALAH YANG SANGAT KOMPLEK YANG DIHADAPI OLEH SEMUA BANGSA DAN NEGARA DI
TENGAH ARUS GLOBALISASI
HAL INI DIBUKTIKAN DENGAN DENGAN PEMBENTUKAN CIVITAS
INTERNASIONAL DI PRAHA YANG DIHADIR OLEH 52 NEGARA PESERTA SEPAKAT MEMBENTUK
CIVITAS INTERNASIONAL YANG MENYIMPULKAN PENTINGNYA PENDIDIKAN DEMOKRASI BAGI
WARGANEGARA, UNTUK KEBERHASILAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN PEMERINTAH YANG
DEMOKRATIS.
2. SEBAGAI SARANA MENANAMKAN RASA KEBANGSAAN DEMOKRASI DAN HAM. 3. TRISAKTI SEBAGAI KAMPUS PAHLAWAN REFORMASI MAKA PENDIDIKAN KADEHAM SEBAGAI JIWA BAGI SIVITAS AKADEMIKA USAKTI. 4. MERUPAKAN REALISASI KONTEK DARI SIFAT MULTIKULTUR YANG DIMILIKI OLEH SIVITAS AKADEMIKA YANG TERDIRI DARI BERBAGAI LATAR BELAKANG SUKU AGAMA, RAS GOLONGAN DSB, SEHINGGA RASA KESATUAN BANGSA DAPAT TERUS DITUMBUHKEMBANGKAN DALAM KAMPUS DENGAN PENUH TOLERANSI DAN DEMOKRATIS.
LANDASAN FILOSOFIS :
PERJALANAN PANJANG SEJARAH BANGSA INDONESIA YANG DIMULAI
SEJAK ERA SEBELUM DAN SESUDAH PENJAJAHAN, KEMUDIAN DILANJUTKAN DENGAN ERA
PEREBUTAN DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN SAMPAI HINGGA ERA MENGISI
KEMERDEKAAN MENIMBULKAN KONDISI DAN TUNTUTAN YANG BERBEDA SESUAI PADA
ZAMANNYA.
LANDASAN EMPIRIS :
GLOBALISASI DITANDAI OLEH KUATNYA PENGARUH LEMBAGA-LEMBAGA
KEMASYARAKATAN INTERNASIONAL, NEGARA-NEGARA MAJU, YANG IKUT MENGATUR
PERCATURAN POLITIK, EKONOMI SOSIAL BUDAYA SERTA PERTAHANAN DAN KEAMANAN
GLOBAL, KONDISI INI AKAN MENUMBUHKAN BERBAGAI KONFLIK KEPENTINGAN. ISU GLOBAL
JUGA MELIPUTI DEMOKRATISASI, HAM DAN LINGKUNGAN HIDUP.
KEPRIHATINAN TERHADAP BERBAGAI
PERISTIWA YANG TELAH MENGOYAK HARGA DIRI BANGSA A.L:
1. ADANYA KRISIS MULTIDIMENSI TELAH MEMPENGARUHI SELURUH
ASPEK KEHIDUPAN YANG PADA GILIRANNYA RAKYAT SEOLAH-OLAH KEHILAANGAN
KEPERCAYAAN KEPADA PARA PEMIMPINNYA.
2. BERBAGAI UNJUK RASA, KERUSUHAN DAN TINDAK KEKERASAN SILIH BERGANTI. 3.BERBAGAI PERISTIWA YANG MENGARAH PADA DISINTEGRASI BANGSA BERMUNCULAN, AL.: TIMOR TIMUR YANG TELAH LEPAS DARI IBU PERTIWI, KASUS ACEH, PAPUA, MALUKU.
FAHAM KEBANGSAAN
YANG MENENTUKAN LAHIRNYA SUATU BANGSA ADALAH FAKTOR
SUBYEKTIF YAITU ADANYA KEMAUAN BERSAMA UNTUK MENJADI SUATU BANGSA, KARENA
TELAH MEMPUNYAI FAKTOR OBYEKTIF YAITU ADANYA WILAYAH, BAHASA, STRUKTUR
EKONOMI, AGAMA, DAN KEBUDAYAAN. SAMA DENGAN TERBENTUKNYA SUATU BANGSA. KEBANGSAAN
JUGA TERBENTUK KARENA :
1. ADANYA KEINGINAN / PERJUANGAN
BERSAMA RAKYAT UNTUK MEMPEROLEH KEBEBASAN SIPIL DAN P0LITIK DARI RAJA-RAJA
ATAU DINASTI ABSOLUT YANG SELALU MENINDAS MEREKA.
2. KEMAUAN BERSAMA UNTUK MENJADI DAN TETAP MENJADI SUATU
BANGSA KARENA PENGALAMAN MEREKA SEBELUMNYA ATAU HARAPAN DI MASA MENDATANG.
SUTAN SJAHRIR ( 1968 ) MENGATAKAN
CIRI-CIRI POKOK KEBANGSAAN, YAITU :
1. HASRAT UNTUK BERSATU (SECARA POLITIK, EKONOMI,
KEBUDAYAAN DAN AGAMA).
2. HASRAT UNTUK KEMERDEKAAN NASIONAL 3. HASRAT UNTUK DIFERENSIASI INDIVIDU 4. HASRAT UNTUK MENJADI UNGGUL DARI PADA YANG LAIN ( KE HORMATAN, PRESTISE DAN PENGARUH).
NASIONALISME SUATU BANGSA ADA
KECENDERUNGAN MENJADI NASIONALISME SEMPIT YANG MEMENTINGKAN DIRI BANGSA
SENDIRI ( CHAUVINISME ).
UNTUK MEMBANGUN SUATU KEBANGSAAN BAGI SUATU NEGARA
BERKEMBANG, MODEL NASIONALISME BARAT MODERN PERLU MENDAPAT PERHATIAN DAN
MENYESUAIKAN DENGAN KONDISI BANGSA DAN NEGARANYA. NASIONALISME BARAT MODERN
MERUPAKAN GERAKAN POLITIK UNTUK MEMBATASI KEKUASAAN PEMERINTAH DAN MENJAMIN
HAK-HAK WARGANEGARA DENGAN TUJUAN UNTUK MEMBINA SUATU MASYARAKAT ADAB ( CIVIL
SOCIETY ) YANG LIBERAL DAN RASIONAL, DAN MENCIPTAKAN GOLONGAN EKONOMI
MENENGAH ( MICHA EL RIFF, 1955).
NASIONALISME BARATNASIONALISME BARAT LAHIR DALAM MASA PERALIHAN DARI
MASYARAKAT AGRARIS KE INDUSTRI. MASYARAKAT FEODAL DENGAN KEKUASAAN DITANGAN
RAJA TIDAK DAPAT BERTAHAN TERHADAP GOLONGAN BARU YANG MUNCUL DALAM MASYARAKAT
YANG MENDUDUKI BERBAGAI POSISI PENTING DI DALAM KOTA DENGAN PERDAGANGAN DAN
INDUSTRINYA, PERUBAHAN TERSEBUT DIKENAL DENGAN REVOLUSI INDUSTRI. REVOLUSI
INI YANG MENGUBAH BENTUK MASYARAKAT EROPA BARAT.
KEKUASAAN KAUM TUAN TANAH MULAI PUDAR DAN BERALIH KE
TANGAN GOLONGAN BARU YANG KEBANYAKAN TERDIRI ATAS PENDUDUK KOTA, KAUM
INDUSTRIALIS DAN CENDEKIAWAN. GOLONGAN INI SECARA KOLEKTIF DIBERI NAMA KAUM
BORJUIS.
MEREKA INGIN BEBAS UNTUK BERINDUSTRI DAN BERNIAGA BERSAING DAN BEBAS MENDAPATKAN KEUNTUNGAN SEBANYAK MUNGKIN, PAHAM INI DIKENAL DENGAN SEBUTAN LIBERALIS DALAM KEADAAN DEMIKIAN LAHIRLAH NASIONALISME EROPA BARAT. NASIONALISME EROPA BARAT YANG DIDASARKAN PADA CHAUVINISME MELAHIRKAN LIBERALISME, KOLONIALISME, IMPERIALISME, KOMUNISME, DAN FASISME YANG DALAM PERKEMBANGAN SELANJUTNYA TELAH MENYEBABKAN PENDE RITAAN BAGI BANGSA EROPA.
NASIONALISME TIMURNASIONALISME TIMUR TUMBUH DARI KEMAUAN KERAS DAN
PERJUANGAN MELAWAN EKSPANSI BARAT TERUTAMA JEPANG YANG SEKARANG INI
MENUMBUHKAN KEMAMPUAN KOMPETITIF YANG LUAR BIASA. JEPANG SENDIRI SECARA
PERLAHAN PADA PERANG DUNIA I I MENJADI NEGARA PENJAJAH.
SEBENARNYA JUSTRU NASIONALISME BARAT YANG MENJADI
EMPERIALIS DAN KOLONIALIS BANGSA ASIA AFRIKA TELAH MENUMBUHKAN SEMANGAT BELA
DIRI PADA BANGSA TERJAJAH YANG DI INDONESIA DI SEBUT PEMBELA TANAH AIR ( PETA
).
WALAUPUN PETA SENDIRI DI BENTUK OLEH JEPANG, NAMUN JEPANG TIDAK MAMPU MENGIKIS PIKIRAN CINTA TANAH AIR DI HATI SANUBARI PEMUDA INDONESIA SEJAK SUMPAH PEMUDA TAHUN 1928. NASIONALISME ADALAH SUATU GERAKAN YANG MENENTANG AKSI KOLONIALISME. AKIBAT DARI KOLONIALISME EROPA BARAT PADA MASA LAMPAU BANGSA-BANGSA ASIA KEHILANGAN KEMERDEKAAN POLITIK, KEBEBASAN PEREKONOMIAN DAN JUGA DIPENGARUHINYA KEBUDAYAAN DENGAN PENGARUH YANG SANGAT MERUGIKAN. SEBAGAI AKIBAT KOLONIALISME TIMBUL REAKSI YANG KERAS DALAM BERBAGAI ASPEK, YAITU POLITIK,SOSIAL,EKONOMI DAN KEBUDAYAAN. NASIONALISME DI ASIA MEMPUNYAI 3 ASPEK :
1. ASPEK POLITIK; YANG BERUPA
UPAYA UNTUK MENUMBUHKAN DOMINASI POLITIK BANGSA-BANGSA ASING YANG MENJAJAH.
2. ASPEK SOSIAL EKONOMI; YANG BERUPAYA MENGHENTIKAN
EKSPLOITASI EKONOMI ASING DAN MAMBANGUN KONDISI MASYARAKAT BARU YANG BEBAS
DARI KEMELARATAN DAN KESENGSARAAN SESUAI DENGAN NILAI KEADILAN.
3. ASPEK BUDAYA; YANG BERUPAYA MENGHIDUPKAN KEMBALI KEPRIBADIANNYA. NASIONALISME DI ASIA SESUNGGUHNYA INGIN MENGEMBALIKAN HARGA DIRI MANUSIA ATAU THE HUMAN DIGNITY YANG DITINDAS OLEH KOLONIALISME DAN IMPERIALISME.
PERKEMBANGAN NASIONALISME DI
INDONESIANASIONALISME DI INDONESIA PADA
HAKEKATNYA MERUPAKAN REAKSI BANGSA TERHADAP KOLONIALISME DAN IMPERIALISME.
KELAHIRANNYA DIPERCEPAT DENGAN ADANYA BERBAGAI KEJADIAN A.L:
1.TERSIA-SIANYA RAKYAT INDONESIA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
DAN PENGAJARAN.
2.PERLAKUAN PEMERINTAH KOLONIAL YANG SANGAT MELUKAI HATI RAKYAT INDONESIA. 3. SIKAP ANGKUH MASYARAKAT BELANDA DI INDONESIA
PERKEMBANGAN NASIONALISME DI MULAI
YAITU :- TH. 1908, BERDIRINYA ORGANISASI
PEMUDA “ BUDI UTOMO “
OLEH DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO DAN DR SUTOMO, MERUPAKAN
ORGANISASI PERGERAKAN KALANGAN PRIYAYI JAWA, PEMIKIRANNYA BERWAWASAN
KEBANGSAAN DAN MERUPAKAN PERGERAKKAN NASIONAL YANG BERHASIL MEMBANGKITKAN
SELURUH KOMPONEN BANGSA DAN KELOMPOK PEMUDA-PEMUDA LAIN UNTUK MELAKUKAN
GERAKAN DENGAN MENDIRIKAN ORGANISASI PERGERAKAN.
- SARIKAT DAGANG ISLAM YANG KEMUDIAN MENJADI SARIKAT ISLAM KEGIATANNYA DI BIDANG DAGANG JUGA AKTIVITAS POLITIK. DIDIRIKAN OLEH H. SAMANHUDI, PERGERAKANNYA MELALUI KEGIATAN PERDAGANGAN SEBAGI REAKSI TERHADAP SISTEM MONOPOLI EKONOMI KOLONIAL . TH. 1912 SI DIPELOPORI OLEH HOS TJOKROAMINOTO KONSEP PERGERAKAN PERDAGANGAN/ EKONOMI MENJADI BERORIENTASI KE SOSPOL, DENGAN BERUSAHA MENUMBUHKAN NASIONALISME TERHADAP REALITAS MASYARAKAT INDONESIA. SEMANGAT RELIGIUS MENJADI RUH PERGERAKAN KONSEP NASIONALISME. - INDISCHE PARTAIJ BERUBAH MENJADI PARTAI INDONESIA, ORGANISASI INI DENGAN TEGAS MENCANANGKAN KEMERDEKAAN TANAH AIR DAN BANGSA. -TH.1927 LAHIR PARTAI NASIONAL INDONESIA. TUJUAN UNTUK KEMERDEKAAN INDONESIA, UNTUK MENCAPAI CITA-CITANYA DIPERLUKAN PERSATUAN SELURUH RAKYAT INDONESIA.
SEMANGAT UNTUK MEMPERSATUKAN
SELURUH BANGSA INDONESIA BERHASIL DIGALANG SECARA SISTEMATIS PADA AKHIR
PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG YAITU DIDEKLARASIKAN MELALUI SUMPAH PEMUDA,
IKRAR JANJI BANGSA INDONESIA UNTUK MENEGAKAN SEMANGAT NASIONALISME DAN
MENGHILANGKAN FANATISME KEDAERAHAN DENGAN IKRAR :
BERTANAH AIR SATU TANAH AIR INDONESIA
BERBANGSA SATU BANGSA INDONESIA, DAN BERBAHASA SATU BAHASA INDONESIA
BANGSA INDONESIA TERDIRI DARI ATAS
SEMUA SUKU BANGSA, RAS, ETNIS, AGAMA, YANG ADA DI INDONESIA DAN BERBAGAI
BAHASA DAERAH DENGAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI PERSATUAN.
PENDUDUKNYA SANGAT HETEROGEN DAN MEMILIKI TINGKAT
KEMAJEMUKAN YANG SANGAT TINGGI, SEPERTI YANG DISEBUTKAN DALAM PEMBUKAAN UUD
’45 SEBAGAI SEGENAP BANGSA INDONESIA YANG HARUS DILINDUNGI OLEH PEMERINTAH
RI.
TANAH AIR INDONESIA ADALAH SEMUA BEKAS JAJAHAN BELANDA YANG DISEBUT “ HINDIA BELANDA “ OLEH SOEKARNO DISEBUT KESATUAN BUMI INDONESIA TERDIRI DARI UJUNG SUMATRA SAMPAI IRIAN. SECARA FORMAL ISTILAH BANGSA INDONESIA DIGUNAKAN MELALUI HASIL KONGGRES PEMUDA INDONESIA. DALAM KONTEKS INDONESIA, ISTILAH WARGA NEGARA ( SESUAI DG PASAL 26 UUD 45 ) DIMAKSUDKAN NTUK BANGSA INDONESIA ASLI DAN BANGSA LAIN YANG DISYAHKAN UNDANG-UNDANG SEBAGAI WARGA NEGARA.ORANG-ORANG BANGSA LAIN, MISALNYA ORANG PERANAKAN BELANDAN, CINA ARAB DAN LAIN-LAIN YANG TINGGAL DI INDONESIA, MENGAKUI INDONESIA SEBAGAI TANAH AIRNYA AN BERSIKAP SETIA KEPADA NEGARA RI DAPAT MENJKADI WARGA NEGARA.
KEBANGSAAN INDONESIA DAN
DINAMIKANYA
KEBANGSAAN INDONESIA TUMBUH BERSAMA TERBENTUKNYA BANGSA
INDONESIA.
KEBANGSAAN INDONESIA ADALAH BUKAN BANGSA KEBANGSAAN JAWA,BUKAN BANGSA KEBANGSAAN SUMATERA, BUKAN BANGSA KEBANGSAAN BORNEO, SELAWESI, BALI ATAU LAIN, LAIN, TETAPI KEBANGSAAN INDONESIA YANG BERSAMA-SAMA MENJADI DASAR SATU NATIONALE STAAT/ SATU NEGARA KEBANGSAAN (IR. SOEKARNO ). KEBANGSAAN INDONESIA ADALAH BANGSA YANG SATU DIPERSATUKAN OLEH BEBERAPA IKATAN YANG DI DAPAT PADA BANGSA ITU SENDIRI DAN DALAM SEJARAHNYA ( MUH YAMIN ).
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBANGSAAN INDONESIA YAITU : FAKTOR SEJARAH, PENDIRIAN, BAHASA, AGAMA, HUKUM
ADAT DAN YANG TERPENTING ADANYA KEMAUAN UNTUK HIDUP BERSATU.
SEDANGKAN NEGARA INDONESIA ADALAH NEGARA YANG
DIPROKLAMASIKAN PADA TANGGAL 17 AGUSTUS 1945 YAITU NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERDASARKAN PADA :
KETUHANAN YANG MAHA ESA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAP PERSATUAN INDONESIA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.
PERANAN DAN FUNGSI NASIONALISME
DALAM KONTEKS BANGSA INDONESIA
KEBANGSAAN INDONESIA PERLU DIPERKUAT DAN DIKEMBANGKAN
SESUAI PERKEMBANGAN ZAMAN.
KEMAUAN BERSAMA DARI SELURUH BANGSA INDONESIA DENGAN FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNGNYA A.L.: SEJARAH, BAHASA, SUKU BANGSA, WILAYAH, DAN AGAMA, SELAIN ITU HARUS DITAMBAH FAKTOR-FAKTOR YANG SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN DUNIA INTERNASIONAL SEPERTI KEADILAN DAN PEMERATAAN BAIK UNTUK SEMUA WARGA NEGARA MAUPUN ANTAR DAERAH, KETERBUKAAN, DEMOKRATISASI, PERLINDUNGAN HAM SERTA PEMBERANTASAN KKN. SELAIN HAL TERSEBUT JUGA HARUS TERSELENGGARA PEMERIN TAHAN YANG BAIK ( GOOD GOVERMENT ) AKAN MEWUJUDKAN KEADAAN YANG KONDUSIF UNTUK MEMPERKUAT PERASAAN KEBANGSAAN NDONESIA.
UPAYA MEMBANGUN NASIONALISME
INDONESIA A.L :
PERLU ADANYA RASA OPTIMISME
ADANYA MODAL DASAR INTEGRASI YANG KUAT, SEPERTI: SUMPAH PEMUDA, PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945. UNSUR KESEPAKATAN DALAM INTEGRASI PERLU DIIMBANGI DENGAN UNSUR KEADILAN. PERLU PENGEMBANGAN NASIONALISME YANG BERBASIS MASYARAKAT ( BOTTOM UP ) DAN BUKAN NASIONALISME OLEH ( TOP DOWN ) YANG DAPAT MENGARAH PADA INDOKTRINASI, DAN KONFLIK KEKERASAN. GERAKAN SEPARATISME MERUPAKAN SIGNAL BAHWA INTEGRASI YANG BERJALAN TELAH MENYIMPANG DARI RASA KEADILAN. PERLUNYA PENGEMBANGAN PARADIGMA NASIONALISME BARU YANG LEBIH MENITIKBERATKAN PADA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAERAH, PEMERINTAH YANG DEMOKRATIS, PEMERINTAHAN YANG BAIK, MENJUNJUNG TINGGI HAK ASASI MANUSIA SERTA MEMBANGUN ETIKA KEMAJEMUKAN.
HAKEKAT NASIONALISME DAN KETAHANAN
NASIONAL
KONSEP KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI PARADIGMA SUATU NEGARA
NASIONAL YANG MAMPU MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA TERHADAP SEGALA BENTUK
ANCAMAN , BAIK DARI DALAM NEGERI MAUPUN LUAR NEGERI.
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH YANG KURANG BAIK, MENIMBULKAN RASA KECEWA MASYARAKAT YANG BIASANYA DIEKSPRESIKAN, MELALUI PROSES POLITIK, GEJOLAK POLITIK DAN KEAMANAN SAMPAI DENGAN MUNCULNYA SEPARATISME DAN DISINTEGRASI BANGSA DAPAT MEMBAHAYAKAN EKSISTENSI NEGARA NASIONAL. SOLUSINYA A.L: TERLETAK PADA PENGAKUAN TERHADAP NALURI MANUSIAWI UNTUK MEMPEROLEH TARAF HIDUP YANG LEBIH BERMARTABAT. EKSISTENSI NEGARA NASIONAL MAUPUN NASIONALISME AKAN LEBIH MANTAP JIKA NALURI TERSEBUT MENDAPAT PERHATIAN SECARA PENUH DAN TERTUANG DALAM KINERJA PEMERINTAH, BAIK PEMERINTAH PUSAT MAUPUN DAERAH. HIDUP BERMARTABAT SESUNGGUHNYA MERUPAKAN HAKEKAT KEKUATAN PERGERAKAN KEMERDEKAAN NASIONAL MENENTANG BERBAGAI BENTUK PEMERINTAHAN YANG REPRESIF YANG ADA SEBELUMNYA DAN TERMUAT DALAM PERNYATAAN-PERNYATAAN KEMERDEKAAN, YAITU BAHWA SESUNGGUHNYA KEMERDEKAAN ITU ADALAH HAK SEGALA BANGSA DAN OLEH SEBAB ITU, MAKA PENJAJAHAN DI ATAS DUNIA HARUS DIHAPUSKAN. KARENA TIDAK SESUAI DENGAN PERIKEMANUSIAAN DAN PERIKEADILAN.
INTEGRASI ELIT DAN MASSA ADALAH
UPAYA UNTUK MENGHUBUNGKAN ANTARA GOLONGAN ELIT YANG MEMERINTAH DENGAN MEREKA
YANG DIPERINTAH.. OLEH KARENA ITU PERAN NASIONALISME SEBAGAI PEREKAT UNTUK
MENCEGAH TERJADINYA DISINTEHRAGI YANG MENGANCAM KELANGSUNGAN IDUP NEGARA.
SEMANGAT NASIONALISME DAPAT DIRUMUSKAN A.L :
INTEGRASI BANGSA MENUNTUT
PERLAKUAN PERSAMAAN HAK DASAR SERTA MARTABAT BAGI SEMUA DAN SETIAP WARGA
NEGARA.
INTEGRASI BANGSA MENUNTUT JAMNAN
KEADILAN BAGI SEMUA DAN SETIAP WARGA NEGARA BAIK SECARA FERTIKAL MAUPUN
HORISONTAL.
INTEGRASI BANGSA MENUNTUT DUKUNGAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES PENYELENGGARAAN NEGARA. INTEGRASI BANGSA MENUNTUT SIKAP KETERBUKAAN, DALAM RANGKA MENUMBUHKAN SALING PENGERTIAN, SALING MENGHORMATI, DIALOG DAN KERJA SAMA |
CIVIL SOCIETY (pointers)
CIVIL SOCIETY
pointer
|
Teori Civil Society hanya
dapat dipahami dalam kontek interaksi antara negara, ekonomi dan individu
sebagai warga negara. 3 komponen tsb harus terus menerus berada dalam situasi
hubungan interaktif dg berbagai ketegangan yang mewarnai kehidupan masyaraakat
modern, negara sebagai instrumen politik kekuasaan tidak seyogyanya
mendominasi kehidupan ekonomi, dan kebebasan individu
Civil Society
menjadi motor penggerak bagi beerfungsinya sistem sosial, plitik ekonomi yang
demokratis. secara signifikan ikut membentuk kesadaran warga negara
akan hak-hak mereka untuk hidup layak dan diperlakukan adil oleh negara
Sebagai perbandingan perlu dikemukakan teori/definisi Civil
Society dari beberapa Negara a.l:
1. ZBIGIEW RAU ( Eropa
Timur )
Suatu masyarakat yang
berkembang dari sejarah dimana individu dan perkumpulan tempat mereka
bergabung, bersaing satu sama lain guna mencapai nilai-nilai yang mereka
yakini.
2. Han Sung Joo (
Korea Selatan )
Sebuah kerangka hokum
yang melindungi dan menjamin hak-hak dasar individu, perkumpulan-perkumpulan
sukarela yang terlepas dari negara.
3. Kim Sunhyuk ( Kore
Selatan )
Suatu satuan yang
terdiri dari kelompok-kelompok yang secara mandiri menghimpun dirinya dan
gerakan-gerakan dalam masy yang scara relatif otonomi dari negara yang mampu
melakukan kegiatan politik guna menyatakan kepedulian mereka menurut
prinsip-prinsip pluralitas dan pengelolaan yang mandiri.
4. Anwar Ibrohim :
Sistem social yang
subur yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara
kebebasan perorangan dengan kestabilan masy.
5. Nurcholis Madjid
& Dawam Rahardjo & Azyumardi Azra:
Masyarakat Madani:
Tatanan Komunitas masyarakat yang mengedepankan toleransi, demokrasi dan
peradapan serta menghargai akan adanya pluralisme ( kemajemukan).
6. Muhammad AS HIKAM
) wacana Eropa Barat
Wilayah-wilayah
kehidupan social yang terorganisasi dan bercirikan, kesukarelaan ( voluntary),
keswasembadaan ( self generating), dan keswadayaan ( self supporting )
kemandirian tinggi beradapan dengan negara dan keterkaitan dengan norma-norma,
nilai hokum yang berlaku.
7. Aristoteles (
384-322 SM )
Mencita-citakan
tatanan masy yang menjamin segala kehidupan anggota dibawah suatu tertif
Hukum/negara beradap ( demokratif ).
8. Sc John Locke (
1632 – 1704 )
Komunitas politik
tempatnya terlibat langsung dalam berbagai percaturan ekonomi, politik,
pengambilan keputusan.
Dari beberapa definisi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa Civil Society adalah : Tatanan
Komunitas masyarakat yang mengedepankan toleransi, demokrasi dan
peradapan serta menghargai akan
adanya pluralisme ( kemajemukan), Hak Asasi Manusia, serta penegakkan hukum.
Hanya dengan critical partnerships antara
state dan civil society , maka pengembangan dan pemapanan nilai-nilai
Kebangsaan,Demokrasi dan Hak Asasi
Manusia dapat diaktualisasikan secara nyata, civil society mengandung makna dan
tujuan untuk a better ordering of society. Ornop salah satu
pengejowantahan masyarakat Sipil . Menurut Alexd de Tocquelle ( Political
Perancis ) yang mengamati Demokrasi di AS. Ornop merupakan sumber Demokrasi,
karena melalui ornop dapat mengontrol pemerintah dan memobilisasi sumber daya,
sebagai lembaga perantara antara warga dengan pemerintah.
Sebagai perwujudan civil society secara
konkrit dibentuk berbagai organisasi-organisasi di luar pemerintahan NGO ( Non
Government Organization ). NGO berfungsi sebagai mitra partner kerja
lembaga eksekutif, legislative & judikatif, melakukan kontrol social
terhadap pelaksanaan kerja lembaga tersebut.
Contoh : Civil society dalam penegakan
HAM :
- Kontras
: Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan
- PBHI
: Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia
- YLBHI,
(Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia).
- ELSHAM
( Lembaga Asdvokasi Masy dan HAM)
- LPHAM
( Lembaga Pembelaan HAM ),
- PBHI
( Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia ).
Contoh : CS dalam penegakan DEMOKRASI :
- FORDEM
( Forum Demokrasi )
- ALDERA
( Aliansi Demokrasi Rakyat )
Contoh : CS dalam Lingkungan Hidup :
- WALHI
( Wahana Lingkungan Hidup Indonesia )
- KAPAL
( Kelompok Anti Pengrusakan Lingkungan )
- HUKLHI
( Himpunan untuk Kelestarian Lingkungan Hidup Indonesia )
-
- 1.
Elsam
: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat
- 2.
ICEL
: Indonesia Center for Environmental Law
- 3.
KSBH
: Kelompok Studi Bantuan Hukum
- 4.
LBH
: Lembaga Bantuan Hukum
- 5.
LPHAM
: Lembaga Pembelaan HAM
- 6.
MTI
: Masyarakat Traansparaansi Indonesia
- 7.
PAI
: Persatuan Advokat Indonesia
- 8.
PBHI
: Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM
- 9.
PERADIN
: Persatuan Advokat Indonesia
- 10.YAPHI
: yayasan penyadaran Hukum Indonesia
- 11.YLBHI
: Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia
- 12.
Aldera
: Aliansi Demokrasi Rakyat
- 13.
CSR
: Corporate Social Responsibility
- 14.
Fiska
: Forum
Indonesia untuk Kewaspadaan
- 15.
Fordem
: Fotrum Demokrasi
- 16.
GOWA
: Government Watch
- 17.
ICW
: Indonesia Corruption Watch
- 18
YLKI
: Yayasan lembaga konsumen Indonesia
- 19.
WALHI
: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
- 20.
KOMPAK
: Pendiri Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi
- (Kompak
- KRHN
: KONSORSIUM REFORMASI HUKUM NASIONAL
- PSHK
: PUSAT STUDI HUKUM DAN KEBIJAKSANAAN
- IPW
: INDONESIA POLICY WATCH )
- TII
: TRANSPARASI INTERNASIONAL INDONESIA
1.Inisiatif Masyarakat
Partisipatif untuk Transisi Berkeadilan (IMPARSIAL), beralamat di Jl.
Diponegoro No. 9, Jakarta Pusat
2. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), beralamat di Jl. Siaga II No. 31, Pejaten Barat, Jakarta Selatan..
3. Perkumpulan Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI). Beralamat di Rukan Mitra Matraman Blok A2 No. 18 Jl. Matraman Raya No. 148 Jakarta Timur.
2. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), beralamat di Jl. Siaga II No. 31, Pejaten Barat, Jakarta Selatan..
3. Perkumpulan Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI). Beralamat di Rukan Mitra Matraman Blok A2 No. 18 Jl. Matraman Raya No. 148 Jakarta Timur.
4. Pusat Studi
Hak Asasi Manusia dan Demokrasi (Demos). Beralamat di Gedung Griya
Upakarya Lt. III Unit. 3 Jl. Cikini IV No. 10 Jakarta Pusat. Diwakili oleh
Anton Pradjasto, WNI, lahir di Jakarta 28 Januari 1966, agama Katolik, jabatan
Direktur Eksekutif.
5. Perkumpulan Masyarakat
Setara. Alamat di Jl. Danau Gelinggang No. 62 Blok C-III Bendungan Hilir,
Jakarta Pusat. Diwakili oleh Hendardi, WNI, lahir di Jakarta 13 Oktober 1957,
agama Islam. Jabatan Ketua Badan Pengurus.
6. Yayasan Desantara (Desantara Foundation). Beralamat di Komplek Depok Lama Alam Permai Blok K3 Depok. Diwakili oleh Muhammad Nur Khoiron, WNI, lahir di Jombang 15 Januari 1974,
6. Yayasan Desantara (Desantara Foundation). Beralamat di Komplek Depok Lama Alam Permai Blok K3 Depok. Diwakili oleh Muhammad Nur Khoiron, WNI, lahir di Jombang 15 Januari 1974,
Sejak awal 1980-an
Civil Society mendominasi wacana politik di Eropa Timur Uni soviet,
kekalahan negara sosialis otoriter Eropa Timur dan Uni soviet sering diartikan
sebagai Kemenangan Civil Society secara simbolik ditandaai
oleh naiknya LECH WALESA ( Polandia ).
Civil
Society menjadi monitor penggerak bagi berfungsinya sistem social,
politik, ekonomi yang demokratis. Civil Society merupakan ORNOP / organisasi
masyarakat yang NON POLITIK. Civil Society sebagai gerakan oposisional
terhadap kekuasaan
Dan VACLAW HAVEL (
Cekoslovakia ) sebagai Presiden.
Civil Society :
ZBIGIEW RAU ( Eropa
Timur )
Suatu masyarakat yang
berkembang dari sejarah dimana individu dan perkumpulan tempat mereka
bergabung, bersaing satu sama lain guna mencapai nilai-nilai yang mereka
yakini.
Han Sung Joo ( Korea
Selatan )
Sebuah kerangka hokum
yang melindungi dan menjamin hak-hak dasar individu, perkumpulan-perkumpulan
sukarela yang terlepas dari negara.
Kim Sunhyuk ( Kore
Selatan )
Suatu satuan yang
terdiri dari kelompok-kelompok yang secara mandiri menghimpun dirinya dan
gerakan-gerakan dalam masy yang scara relatif otonomi dari negara yang mampu
melakukan kegiatan politik guna menyatakan kepedulian mereka menurut
prinsip-prinsip pluralitas dan pengelolaan yang mandiri.
Masyarakat Madani :
Tatanan masyarakat
yang berdiri secara mandiri dihadapan penguasa dan negara memiliki ruang publik
alam mengemukakan pendapat. Adanya lembaga-lembaga yang mandiri yang dapat
mengeluarkan aspirasi dan kepentingan publik.
Anwar Ibrohim :
Sistem social yang
subur yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara
kebebasan perorangan dengan kestabilan masy.
Nurcholis Madjid &
Dawam Rahardjo & Azyumardi Azra:
Masyarakat Madani: Tatanan
Komunitas masyarakat yang mengedepankan toleransi, demokrasi dan peradapan
serta menghargai akan adanya pluralisme ( kemajemukan).
Civil Society (
Muhammad AS HIKAM ) wacana Eropa Barat
Wilayah-wilayah
kehidupan social yang terorganisasi dan bercirikan, kesukarelaan ( voluntary),
keswasembadaan ( self generating), dan keswadayaan ( self supporting )
kemandirian tinggi beradapan dengan negara dan keterkaitan dengan norma-norma,
nilai hokum yang berlaku.
Sejak awal 1980-an
mendominasi wacana politik di Eropa Timur Uni soviet, kekalahan negara
sosialis otoriter Eropa Timur dan Uni soviet sering diartikan Kemenangan SC
secara simbolik ditandaai oleh naiknya LECH WALESA ( Polandia ).
SC menjadi monitor
penggerak bagi berfungsinya sistem social, politik, ekonomi yang demokratis. SC
merupakan ORNOP / organisasi masyarakat yang NON POLITIK. SC sebagai gerakan
oposisional terhadap kekuasaan
Dan VACLAW HAVEL (
Cekoslovakia ) sebagai Presiden.
Rabu, 29 Agustus 2018
FILOSOFI KEWARGANEGARAAN ( pointers)
Latar
belakang Filosofi Pendidikan Kewarganegraan
Perkembangan
masyarakat secara global pada abad XXI, mengakibatkan perubahan signifikan
terhadap seluruh bangsa di dunia.Tantangan globalisasi tersebut begitu cepat
dan berpengaruh secara signifikan terhadap[i]semua manusia di berbagai belahan dunia termasuk
Indonesia.
Bangsa Indonesia sebagai bagian dari
bangsa-bangsa didunia diperhadapkan dengan tantangan ketidakadilan, eksploitasi
dehumanisasi yang berdemensi global. Globalisasi menadi alasan yang
legitim bagi berlangsungnya praktek hidup antar bangsa yang makin menempatkan
bangsa-bangsa yang maju secara ekonomi dan kuat secara kebudayaan dan politik
sebagai penentu konstelasi dunia global yang mengakibatkan adanya ketidaksetaraan
dan ketidak adilan global ( global injustice) dalam relasi antar bangsa.
Disamping
problem globalisasi itu, hal ini semakin menantang bangsa Inonesia dalam
mnghadapi perubahan dunia saat ini bangsa Indoesia juga menghadapi tantangan internal yang signifikan.
Signifikansinya terutama terletak pada melemahnya orientasi dasar
ke-Indonesiaan sebagai sebuah bangsa yang sejak dilahirkannya pada 17 Agustus 1945
telah memproklamaikan dirinya kepada dunia sbagai bangsa yang berdasar
nilai-niai elegius,kemanusiaan dan demokrasi dan hukum serta keadilan.
Melemahnya
orientasi bangsa Indonesia tentang dirinya sendiri / Krisis Identitas dikarenakan adanya gap
antara Idealisme ke-Indonesiaan yang pluralis (etnis, agama,tingkat sosial
ekonomi, gender dan geografis) dengan praktek pembangunan bangsa Indonesia yang
eksklusif dan tabu terhadap perbedaan. Kondisi sedemikian itu berkontribusi
besar bagi perkembangan kultur ke –Indonesiaan bangsa Indonesia yang rentan
terhadap perbedaan dan konflik primordial.
Sloganbahwa bangsa Indonesia adalah
bangsa yang ramah dan berkeadaban ternyata lebih berkonotasi politis daripada
kulturral Sebab ketika bangsa Indonesia memasuki era demokrasiatau reformasi, selepas dari rezim Orde Baru terjadi krisis identitas yang akut dalam diri bangsa Indonesia. Krisis identitas yang akut itu terekspesi dalam bentuk penyangkalan terhadap
Pancasila sebagai ideologi bangsa, bangkitnya semangatpra-Indonesia yang tribalisme, kekerasan antar-kelompok dan konflik yang bernuansa SARA.
Dalam
konstelasi global dan nasional yang demikian itu,harus dilakukan tindakan
strategis dn implementatif agar Indonesia tidak terjebak pada kondisi “ disintegrasi” bangsa, sekaligus untuk
mempertahankan dan mengembangkan jati diri Indonesia sebagai bangsa
yang bermartabat. Perlu adanya upaya untuk terus dapat mempertahankan identitas
nasional yang dimiliki oleh bangsa Inonesia. Upaya tersebut
a.l. adalah dengan sosialisasi nilai-nilai kebangsaan melalui Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
Pendidikan Kewarganegaraan seperti
yang dilakukan oleh seluruh bangsa-bangsa di duania, dengan berbagai nama
seperti civic education, citiznship educatioan, democracy education.
Seperti dikemukakan Civics
Internasional yang terbentuk pada tahun 1995 di praha India oleh 52 negara
menyimpulkan pentingnya Pendidikan demokrasiKe bagi penumbuhan Civic Culture
untukkeberhailan pengembangan dan pemeliharaan pemerintah yang demokratis dan
pengembangan ivic kulture merupakan salah satu tujuan penting civic education.
Civic Education merupakan pilar bagi pembentukan Civil Society.
Pendidikan Kewarganegaraan pada th 1960 –an dikenal dengan nama “ Civic”, Pendidikan
kewarganegaraan sebagai instrument pengetahuan ( the body of knowledge )
diarahkan untuk membangun msyarakat demokratis berkeadaban.
Dasar legalitas : Psl. 3. UU no 20 th 2003 ttg Sistem
Pendidikan Nasional, yg menyatakan :
“Pendidikan Nasional berfgungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta
peradapan bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”
Ketentuan di atas harus dipahami sebagai pendidikan
yang akan mengembang kan kemampuan dan membentuk watak bangsa / kepribadian bangsa yg dida sarkan pada nailai-nilai yang tumbuh , hidup,
dan berkembang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara . Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional Ps.
3 yi:
“ .. berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlaq mulia, sehat,
berilmu, cakrap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga
Negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.
Pendidikan Kewarganegaraan :
Adalah suatu program pendidikan/bidang studi ilmiah yang OBYEK STUDINYA
BERSIFAT ANTAR DISIPLIN (ANTAR BIDANG) yang meliputi Politik, Hukum, Filsafat,
Ekonomi Pembaangunan, Sosiologi, Administrasi Negara, sejarah perjuangan
bangsa. kumpulan pengetahuan yang membangun Ilmu kewrganegaraan. Tujuan utamanya untuk membentuk “ NATION
AND CHARACTER BUILDING “ [Membangun integritas kepriadian bangsa].
Nationt and character building [Pembangunan Karakter Bangsa]
:
adalah upaya kolektif-sistemik suatu negara kebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang
sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan global.
Cara Efektif pemimpin kita dulu dalam membangun Integritas
kepribadian bangsa “ yaitu:
Ortde Lama melalui Indoktrinasi dg materi (TUBAPI) Tujuh
tugas pokok Indoktrinasi
yg meliputi :
1.Pancasila
2.UUD 45
3.Sosiolisme Indonesia
4.Demokrasi terpimpin
5.Ekonomi terpimpin
6.Manifesto politik
7.Kebudayaan Indonesia.
Orde baru dengan P4 ( Pedoman Penghayatan dan pengamalan
Pancasila) , Prsiden Susilo Yudoyono dengan empat pilar kebangsaan (
Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI)
Presiden Jokowi dengan Revolusi Mental a.l : melalui Pendidikan
Kewarganegaraan, Pendidikan Pancasila yang diwajibkan dari tingkat SD s/d PT.
Pendidikan kewarganegaraan saatu
bidang kajian yang mempunyai obyek telah kebajikan dan budaya kewarganegaraan,
yang menggunakan disiplin ilmu pendidikan dan ilmu politik sebagai
kerangka kerja keilmuan pokok serta disiplin ilmu lain yang
relevan yang secara koheren diorganesasikan dalam bentuk program kurikuler
kewarganegaraan.
Oleh karena itu rekonseptualisasi pendidikan
kewarganegaraan dalam kontek pendidikan demokrasi Indonesia sangatlah diperlukan
karena ternyata proses pendidikan demokrasi, politik dan HAM selama ini belum
memnberikan hasil yang menggembirakan dan prospek yang menjanjikan.
Indikatornya dapat dilihat pda kebebasan untuk
mengeluarkan pendapat yang cenderung Anarkis, pelanggaran hAM dimana-mana,
komunikasi social politik yang cenderung mau menang sendiri, hokum Yang
terkalahkan, control sosial
yang sering lepas dari etika kebangsaan, juga terdegradasinya kewibawaan para
pejabat Negara.
As TH 1790 sudah mengajarkan CIVICS EDUCATION dalam
rangka mengameikakan bangsa AS,karena AS terdiri dari berbagai bangsa yang
datang di AS .
Di Indonesia CIVICS di kenal sejak
zamann Hindia Belanda de Sej ak dengan nama “ BURGERKUNDE.
Pendidikan Kewarganegaraan dari sejak
zaman Hindia Belanda s/d zaman kemerdekaan belum ada pengertian definisi apakah
“ Pendidikan
Kewarganegaraan itu “?.
Setelah seminar tentang “ Seminar
Nasional Pengajaran dan Pendidikan
CIVICS/Pendidikan Kewarganegaraan “ th 1972 di Surakarta mendapatkan
ketegasan dengan memberi batasan-batasan terhadap istilah tersebut. A.l:
Civics education diganti dengan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu program pendidikan/bidang studi ilmiah
yang OBYEK STUDINYA BERSIFAT ANTAR DISIPLIN (ANTAR BIDANG) yang meliputi
Politik, Hukum, Filsafat, Ekonomi Pembaangunan, Sosiologi, AdministrasiNegara,
sejarah perjuangan bangsa. kumpulan pengetahuan yang membangun Ilmu
kewrganegaraan. Tujuan utamanya untuk membentuk “ NATION
AND CHARACTER BUILDING “ Membangun integritas kepriadian bangsa.
Saat ini kemerosotan
moral sosial dinegeri ini nyaris
berada dititik nadir Hampir seluruh kasus ditangani setengah hati, mulai lumpur
lapindo, di Sidohardjo, Bank Century dan mafia Pajak dan mafia hokum
Gayus Tamnbunan. Ini hanya sebagian contoh yg seutuhnya menyuguhkan keakutan
demoralisasi di Indonesia. Kasus korupsi yg melibatkan, Menteri, Gubernur BI,
Gubernur, wali kota, bupati,
Presiden Paratai Polotik, Ketua Lembaga Negara, Direktur 2 BUMN, Anggota DPR,
Pengacara,, atau pola tingkah
wakil rakyat.. Kasus yg kelihatan dan terungkap lebih merupakan puncak GUNUNG ES dari
kebejatan moral sosial yg massif. Sejatinya demoralisasi
sosial saat ini melibatkan
hampir semua unsur bangsa dr
partai politik hingga organesasi masa, dari elite sampai
masyarakat umum.
Langganan:
Postingan (Atom)